Please enter keywords
Menko Perekonomian: KEK, Instrumen Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kominfo Newsroom | GPRTV
Indonesia telah menunjukkan ketahanan ekonomi yang kuat meski menghadapi tantangan global. Dengan pertumbuhan ekonomi stabil di angka 5%, inflasi terkendali, dan volatilitas mata uang yang terjaga, Presiden Prabowo Subianto mendorong target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa KEK telah menjadi penggerak ekonomi di beberapa negara Asia, seperti Tiongkok, Vietnam, dan Thailand. Indonesia sendiri memiliki 24 KEK yang berfokus pada berbagai sektor, termasuk manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta maintenance pesawat. Hingga September 2024, realisasi investasi di KEK mencapai Rp242,5 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 151.260 orang.
Meski mencatat capaian signifikan, pengembangan KEK masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya di sektor pariwisata, yang memerlukan perbaikan aksesibilitas, seperti membuka penerbangan regional ke Bangka Belitung dan Labuan Bajo. Presiden Prabowo telah mengarahkan penguatan infrastruktur ini untuk mendukung peningkatan wisatawan.
Menko Airlangga menekankan pentingnya memanfaatkan geoekonomi dan geostrategis dalam waktu 3-4 tahun ke depan untuk memaksimalkan potensi KEK. Pemerintah juga mendorong KEK untuk lebih agresif memasarkan peluang investasi yang tersedia guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
There are no reviews yet.