Pentas Lakon “AH” Teater Mandiri

Published on 3 weeks ago 3 Views 0 Comments

Diunggah Melalui Kanal Youtube Budaya Saya

Sinopsis Pertunjukkan “AH”Karya/sutradara Putu Wijaya

Seorang dokter (wanita) muda yang bertugas di pelosok, terpencil, dipaksa menghidupkan orang yang sudah mati. Sebagai akibat di kawasan itu begitu kuatnya pengaruh dukun. Kalau ia tidak bisa menghidupkan lagi, akan dibunuh. Baru setelah disodori uang, ancamannya dibatalkan. Sejak itu banyak orang mati dibawa ke puskesmas tempat dokter praktik, untuk dihidupkan sambil membawa ancaman yang sama. Dan baru pergi kalau sudah diberi uang. Begitu terjadi berulang kali sampai uang dokter itu habis.
Suatu waktu muncul anak kepala suku dengan membawa kepala bapaknya (kepala suku) yang sudah terpenggal, untuk minta dihidupkan. Dokter panik. Tak ada uang lagi dan ia juga merasa sudah waktunya beterus terang menjelaskan bahwa orang mati tidak bisa dihidupkan lagi. Anak kepala suku marah, langsung ingin memenggal kepala dokter. Untung pembantu dokter mengulurkan sebuah patahan bendera merah putih (asesoris motornya) untuk bela diri. Entah karena bendera kecil itu atau dialog dokter yang mengatakan “pahlawan tak pernah mati, karena akan terus hidup abadi di hati setiap orang” anak kepala suku itu terpanggil rasa kebangsaannya. Dan pergi baik,-baik menerima kematian bapaknya. Tapi dokter itu kemudian ditarik kembali ke pusat karena dituduh melakukan malpraktek.

Pemain:Dokter – Laila Uliel El Na’ma
Pao (Pembantu Dokter) – Ari Sumitro
Anak Kepala Suku – Taksu Wijaya
Dukun – Jose Rizal Manua
Suami – Bambang Ismantoro
Ana (Anak dari Suami) – Siti Rukoyah

Penata Musik – M Ramdhan
Penata Make up & Kostum – Penny Moehaji
Videografer & Video Editor – Joel Thaher
Asisten Videografer & Fotografer – Dio Ihkamuddin
Dokumentasi – Anindya Kariza
Penata Panggung & Cahaya – Teater Mandiri

Crew Panggung:
Agungs HS, Turana, Rama Judo, Hasnan Habib, Lalu Karta Wijaya

Tim Produksi:
Denpis Cahyawati
Anindya Kariza
Elvis Ticoalu

Pimpinan Produksi
Dewi Pramunawati

Karya/Sutradara
Putu Wijaya

Be the first to review “Pentas Lakon “AH” Teater Mandiri”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

There are no reviews yet.

Share